Rabu, 20 Oktober 2021

PEMUDA: ANTARA HIJAZ DAN AMERIKA

 Oleh: Ustadz Budi Ashari, Lc

 

Surat Ar-Rum Ayat 54

 اللَّهُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ ضَعْفٍ ثُمَّ جَعَلَ مِنْ بَعْدِ ضَعْفٍ قُوَّةً ثُمَّ جَعَلَ مِنْ بَعْدِ قُوَّةٍ ضَعْفًا وَشَيْبَةً ۚ يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ ۖ وَهُوَ الْعَلِيمُ الْقَدِيرُ

"Allah, Dialah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya dan Dialah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa."

Fase pemuda itu fase kekuatan diantara dua kelemahan. Maka kerugian yang sangat besar jika tidak memanfaatkan generasi muda. Imam Ibnu Katsir membahas Surat Al-Kahfi. Allah puji mereka: Anak muda yang beriman kepada Rabb mereka dan Kami tambahkan petunjuk.

Kalau masjid dihidupkan oleh pemuda, maka disitulah kebangkitan Islam. Untuk menjadi orang shaleh, jangan nunggu tua. Karena saat muda itu saat yang paling mudah menerima hidayah Allah. Jangan mentang-mentang muda, kita melegalkan kesalahan yang pemuda lakukan.

Lihat zaman Nabi dakwahnya dikelilingi pemuda dan mereka tidak lebih tua dari Nabi Muhammad.

1.   Usamah bin Zaid (18 tahun). Memimpin pasukan yang anggotanya adalah para pembesar sahabat seperti Abu Bakar dan Umar untuk menghadapi pasukan terbesar dan terkuat di masa itu.
2. Sa’d bin Abi Waqqash (17 tahun). Yang pertama kali melontarkan anak panah di jalan Allah. Termasuk dari enam orang ahlus syuro.
3. Al Arqam bin Abil Arqam (16 tahun). Menjadikan rumahnya sebagai markas dakwah Rasul Shallallahu’alahi wasallam selama 13 tahun berturut-turut.
4. Zubair bin Awwam (15 tahun). Yang pertama kali menghunuskan pedang di jalan Allah. Diakui oleh Rasul Shallallahu’alaihi wasallam sebagai hawari-nya.
5. Zaid bin Tsabit (13 tahun). Penulis wahyu. Dalam 17 malam mampu menguasai bahasa Suryani sehingga menjadi penterjemah Rasul Shallallu’alalihi wasallam. Hafal kitabullah dan ikut serta dalam kodifikasi Al Qur’an.
6. Atab bin Usaid (18 tahun). Diangkat oleh Rasul Shallallahu’alaihi wasallam sebagai gubernur Makkah pada umur.
7. Mu’adz bin Amr bin Jamuh (13 tahun) dan Mu’awwidz bin ‘Afra (14 tahun). Membunuh Abu Jahal, jenderal kaum musyrikin, pada perang Badar.
8. Thalhah bin Ubaidullah (16 tahun). Orang Arab yang paling mulia. Berbaiat untuk mati demi Rasul Shallallahu’alaihi wasallam pada perang Uhud dan menjadikan dirinya sebagai tameng bagi Nabi.
9. Muhammad Al Fatih (22 tahun). Menaklukkan Konstantinopel ibu kota Byzantium pada saat para jenderal agung merasa putus asa.
10. Abdurrahman An Nashir (21 tahun). Pada masanya Andalusia mencapai puncak keemasannya. Dia mampu menganulir berbagai pertikaian dan membuat kebangkitan sains yang tiada duanya.
11. Muhammad Al Qasim (17 tahun). Menaklukkan India sebagai seorang jenderal agung pada masanya.

 Sirah menggambarkan betapa dahsyatnya orangtua memposisikan anak muda. Abu Bakar yang ketika itu berumur 60 tahun mengantar Usamah yang berusia 18 tahun ke gerbang Madinah untuk berperang dan akhirnya pulang membawa kemenangan pasukan dan izzah.

Mari kita hilangkan mindset “anak muda harus nakal”. Sebuah riset di Madinah dengan kriteria sampel penelitian orang yang berpendidikan dan tahu mendidik anak dengan Islami menunjukkan bahwa hampir tidak terdapat kenakalan remaja.

Hijrahnya Rasul menjadi peristiwa besar. Madinah (dulu namanya Yastrib), merupakan kota yang dulunya punya ekonomi yang jauh dibawah Mekkah, dan bayak penyakit disana. Namun 6 anak muda mengawali pembukaan kota Madinah. Mereka mualaf dan berjanji bahwa tahun depan bertemu Nabi di tempat yang sama, mereka bertekad untuk membawa orang-orang baru. Betapa mereka percaya dan yakin untuk dapat membuktikan hal tersebut. Benar, mereka mendatangkan 7 orang baru. Pada tahun depannya 75 orang baru dan juga dikawal oleh utusan nabi. Lalu baru nabi hijrah ke Madinah. Mereka, anak muda dengan strategi mereka yang hebat.

Bagaimana ceritanya 19 tahun orang zaman Nabi bisa memetik hasil keahliannya? Di kita 19 tahun itu sebagian besar masih sedang kuliah, belum bekerja, belum mandiri. Jangan sampai kita membuang usia untuk hal-hal tidak penting. Gali kisah pemuda di Al-Qur’an. Bukankah Nabi Ibrahim ketika menghancurkan berhala masih dalam usia sangat muda? Ashabul Kahfi juga orang-orang muda. Kisah Jalut yang dibunuh Daud (ketika itu belum diangkat menjadi nabi). Tampilan, keyakinan, keahlian itu harus.

Pemuda harus tumbuh dalam keshalehan, ibadah kepada Allah SWT. Itulah kenapa pemuda termasuk dari 7 kelompok yang dilindungi di hari kiamat.

“Dari Abu Hurairah, Radiyallahuanhu, dari Nabi Shollaahualaihiwasalam, ia berkata : Ada tujuh golongan yang pada hari kiamat kelak Allah SWT akan memasukkan mereka ke dalam perlindunganNya, yakni pada hari dimana tidak ada perlindungan kecuali perlindunganNya : 1. Seorang Imam atau pemimpin yang adil, (2) Pemuda yang tumbuh dalam beribadah kepada Allah SWT, (3) Seseorang yang mengingat Allah dalam kesendiriaannya kemudian air matanya berlinang, (4) Seorang pemuda yang hatinya terikat kepada masjid, (5) Dua orang yang saling mencintai di jalan Allah, yang bertemu karenaNYa dan berpisah juga karenaNya juga. (6) Seseorang yang dipanggil oleh seorang wanita yang cantik dan berkedudukan untuk memenuhi nafsunya, lalu ia berkata : Sesungguhnya aku takut kepada Allah SWT, (7) Dan orang yang bersedekah dengan diam – diam sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang telah diperbuat tangan kanannya,”. ( HR. Al Buchori no 6806 dan Muslim no 1031).

Masa muda sangat penting sebab nanti tiap orang masa mudanya ditanya untuk apa karena disaat itulah semuanya dipertaruhkan: ketika manusia berada di fisik terbaik, kuat agamanya, dan lainnya. 

 

Wallahu a'lam

Jazakumullahu khairan :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar