Selasa, 26 Oktober 2021

TAKUT TERHADAP MASA DEPAN

 #KITABRIYAADHUSHAALIHIN

Oleh: Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri, Lc

LINK VIDEO KAJIAN

1. Besarnya ganjaran bergantung besarnya ujian dan tugas yang diemban (HR. Tirmidzi). Maka ketika istiqamah pada kebaikan itu berat, tentu ganjarannya adalah hal yang besar: dihilangkan rasa sedih dan takut.

2. QS. Fussilat: 30

   

اِنَّ الَّذِيْنَ قَالُوْا رَبُّنَا اللّٰهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوْا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ اَلَّا تَخَافُوْا وَلَا تَحْزَنُوْا وَاَبْشِرُوْا بِالْجَنَّةِ الَّتِيْ كُنْتُمْ تُوْعَدُوْنَ

Artinya, "Sesungguhnya orang-orang yang berkata, “Tuhan kami adalah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat-malaikat akan turun kepada mereka (dengan berkata), “Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu bersedih hati; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan kepadamu.”

 3. Imam At Taubari mengatakan: Tidak ada rasa takut disini artinya tidak ada rasa takut terhadap masa depan di akhirat, di hari kiamat dengan segala kengeriannya. Dan orang-orang yang istiqamah akan dijaga Allah SWT dan malaikat, dihilangkan rasa sedih dan takutnya oleh Allah SWT. Sedih disini artinya terhadap apa yang mereka tinggalkan di dunia, masa lalu mereka. 

4. Yang paling penting dalam menjalani hidup: Menjalani hari yang tidak sedih dengan masa lalu dan tidak takut terhadap masa depan kita. Ini lebih berharga dari harta apapun.

5. Istiqamah itu kebutuhan. Bukankah rasa aman, bahagia, ketenangan itu yang kita butuhkan? Istiqamah itu memang berat, tapi ganjarannya lebih besar dari beratnya itu sendiri, dan itu untuk kita sendiri, bukan orang lain. Kalau kita ngga mau, ngga masalah, masih banyak hamba Allah yang mau. 

6. Abu Ammar mengatakan: Kalau kita melalaikan hak Allah, maka ssesungguhnya Allah memiliki hamba-hamba yang memprioritaskan Allah dibanding nafsu dan syahwatnya. 

7. Barangsiapa yang konsisten di satu titik, maka dia akan bertumbuh. Maka jangan berhenti, minta tolong sama Allah SWT, jangan buruk sangka sama Allah SWT. Lanjutkan terus. Kalau cuma sebentar, fase adaptasi cuma dapat capeknya, pegelnya. Analogi: baru mulai olahraga lari, kalau berhenti latihan, maka cuma dapat capeknya aja. Akan ada saatnya kita menikmati dan nyaman dengan perubahan tersebut.

 

Wallahu a'lam..

Jazakumullahu khairan..

 

SALAH SATU SEBAB TIDAK DIKABULKANNYA DOA KITA

#KITABRIYAADHUSHAALIHIN 

Oleh: Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri, Lc

 

Dari Hudzaifah ra, dari Nabi SAW, beliau bersabda, “Demi Dzat yang jiwaku ada di TanganNya, kalian harus memerintahkan yang ma’ruf dan mencegah yang mungkar, atau Allah akan mengirim siksaan dariNya kepada kalian, kemudian kalian memohon kepadaNya namun tidak dikabulkan untuk kalian”. (HR. At-Tirmidzi)

Amar Ma’ruf Nahi Mungkar: Sebuah perintah untuk mengajak pada kebaikan dan mencegah keburukan di masyarakat.

      Pelajaran yang bisa kita ambil dari hadits ini: 

    1. Nabi memerintahkan  kita untuk amar ma’ruf nahi mungkar (sebuah amalan yang fardu kifayah). Dan kalau tidak ada ini, dikhawatirkan Allah akan memberikan hukuman pada kita. Kalau saudara kita melakukan hal tersebut, kita harus banyak bersyukur dan banyak mendoakan mereka karena hal tersebutlah kita terjaga dari azab/iqab kepada kita. 

    2. Dari sini kita bisa menyadari bahwa salah satu sebab doa tidak diterima adalah tidak mengerjakan amar ma’ruf nahi mungkar. Harus ada yang menyampaikan dengan hikmah, dengan lemah lembut. Jangan sampai kita membiarkan kemungkaran di tengah-tengah kita. Urusan berhasil atau diterima orang lain itu urusan nanti, yang penting disampaikan, lakukan amar ma’ruf nahi mungkar dulu. Kalau tidak dilakukan, do’a kita terancam tidak dilakukan: do’a untuk anak, orangtua, kemudahan, dunia akhirat, dll. Makanya, yang penting usaha dulu, lakukan amar ma’ruf nahi mungkar. Sampaikan dengan lisan dulu, coba dulu dengan lemah lembut. 

     3. Kenapa hukumannya mengerikan? Kenapa kita bisa kena dampaknya dan doa kita bisa tidak dikabulkan karena perbuatan buruk orang lain? Diantara alasannya adalah karena kita sebagai hamba yang mencintai Allah harus punya perasaan ingin Allah itu ditaati oleh semua hambaNya dan ngga nyaman, ngga suka kalau Allah dimaksiati. Ini konsekuensi rasa cinta.

Analogi: Seorang adik yang marah pada abangnya ketika abang membentak ibu.

Walaupun bukan urusan kita, kita ingkari minimum dengan hati (hati tidak nyaman). Niat memberitahu kebaikan adalah memperbaiki saudaranya. Kenapa hukumannya berat (tidak dikabulkan doa)? Karena kita dituntut punya hati yang ingin kebaikan untuk saudara, bagaimana memperbaiki, mluruskan orang lain untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Ingat hadits yang mengatakan tidak beriman salah seorang dari kalian sampai dia menginginkan untuk saudaranya apa yang dia inginkan untuk dirinya sendiri.  

Misalnya, dia ingin saudaranya diampuni, jadi orang yang shaleh/ah. Alalh ngga suka spirit menjatuhkan orang lain, sementara amar ma’ruf nahi mungkar itu sebuah ungkapan rasa sayang ke saudara. Kita ngga ingin saudara kita diadzab Allah.

Pikirkan cara bagaimana punya hati yang lapang dan luas, sayang pada orang lain? Bisa ngga kita tetap menginginkan kebaikan untuk orang lain meski dia sebel/marah pada kita?

Maksiat itu ibarat racun, maka cegahlah orang lain menenggaknya. Ini bukti ketulusan kita. Jangan lupa selalu minta pertolongan Allah dalam amar ma’ruf nahi mungkar.

 

Wallahu a’lam..

Jazakumullahu khairan..

Minggu, 24 Oktober 2021

DOA NABI MUSA ALAIHISSALAM

 #KITABRIYAADHUSHAALIHIN

Oleh: Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri, Lc

 

  • Orang-orang terbaik itu diperintahkan untuk berdakwah, memberikan nasehat, melakukan amar ma'ruf nahi mungkar, maka mereka tidak lupa tauhid kepada Allah, dan mereka tidak lupa berdo'a. Sebab kita lemah, kita butuh dukungan dari Allah SWT. 
  • Ibadah, amar ma'ruf nahi mungkar, dan ibadah disandingkan dengan meminta pertolongan. Inilah kunci keberhasilan Nabi dan Rasul. 
  •  Nabi Musa mendakwahi Fir'aun karena perintah Allah sesuai firman Allah dalam Al-Qur'an QS. Thaha: 24 yang artinya "Pergilah kepada Fir'aun, dia benar-benar telah melampaui batas".
  •  Nabi Musa merespon dengan do'a yang bisa kita lihat pada Al-Qur'an QS. Thaha: 25-28 yakni :
    "Robbis rohlii shodrii, wa yassirlii amrii, wahlul 'uqdatam mil lisaani yafqohu qoulii” yang berarti: Ya Rabbku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku.
  • Nabi Musa meminta kelapangan hati karena dengan resiko dimaki, dicaci, difitnah harus bisa tetap lemah lembut, santun, tetap baik, dan tajam menilai/bersikap objektif. 
  • Solusi agar kita bisa tetap lembut adalah berdoa, minta pertolongan Allah. 
  • Kalau hati sempit, manusia ngga akan bisa mengajak orang lain pada iman, hidayah, tauhid, kebaikan.
  • Kita mau mengajak istri, kita mau ngajak anak murid, menghadapi orangtua dan mertua, namun kalau hati sempit, ngga akan bisa. Maka berdoalah. Tidak ada yang bisa membuat hal mudah kalau bukan Allah yang mudahkan. 
  • Kita lupa minta kemudahan sama Allah SWT, makanya ribet.
  • Kendala kita salah bicara, tidak punya kata-kata yang baik, kurang tepat,maka mintalah pada Allah agar apa yang kita sampaikan itu dipahami orang lain. Allah Maha Mampu dan Maha Berkuasa. Apa susahnya Allah mengurai lisan kita? 
  • Yang punya hati manusia itu Allah SWT, Allah yang kasih hidayah. Maka mintalah pertolongan Allah untuk mampu bersabar, bisa bicara lancar, untuk bisa menyampaikan ilmu dengan kelemahlembutan dan kesabaran, untuk bisa dimudahkan. Ingat bahwa Allah berfirman pada kita:
    QS. Gafir Ayat 60
    • 60. Dan Tuhanmu berfirman, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang sombong tidak mau menyembah-Ku akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina.” 
     
     
    Wallahu a'lam..

    Jazakumullahu khairan katsiran..
     
      

 

Sabtu, 23 Oktober 2021

PERINTAH MENUNAIKAN AMANAH

 #KITABRIYAADHUSHAALIHIN #AMANAH

Oleh: Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri, Lc

 

  • Amanah: Setiap hal yang dipercayakan kepada kita dan diperintahkan untuk dijalankan dan ditunaikan dengan baik. 
  • Amanah terbagi dua: Amanah yang berkaitan dengan hak Allah dan amanah  yang berkaitan dengan hak manusia.
  • Amanah yang berkaitan dengan hak Allah adalah semua ibadah yang harus kita kerjakan, contoh: shalat, puasa Ramadhan, zakat, haji sekali seumur hidup, belajar ilmu pengetahuan, dll. Kalau tidak melakukannya, berarti kita tidak amanah.
  • Kata Imam Ibnu Katsir, semua hal yang dipercayakan kepadanya walaupun orang lain tidak tahu, itu tetap namanya amanah dan harus ditunaikan. Misalnya, ridho terhadap ketentuan Allah. 
  • Kata ulama, "Jangan jadi wali Allah di hadapan manusia dan musuh Allah ketika sendirian."
  • Orang-orang beriman tidak butuh pengawasan dari makhluk, karena yakin Allah Maha Melihat semua perbuatannya. Bukankah Allah Maha Pedih siksa-Nya?
  •  Hak manusia: Hak manusia antara satu dan yang lain. 
  • Hak Allah dan Hak Manusia harus kita tunaikan. 
  • Hak anak kita, hak bawahan kita, hak anak murid, hak suami/istri kita, itu amanah dan harus ditunaikan. 
  • Kaidah kehidupan dan motto orang sukses dunia akhirat: Agama dibangun diatas konsep menunaikan hak pihak lain. 
  • Selalu camkan di dalam hati dan dada kita bahwa agama mendidik kita untuk menunaikan amanah. Selalulah berpikir, "Apa hak dia/mereka yang harus saya tunaikan?", kalau bisa konsisten, maka akan terjadi perubahan yang sangat besar dalam hidup kita. Kalau kita lalai, perbaiki. Kalau kita salah, perbaiki. Yang menjadi masalah adalah ketika kita menjalani hidup hanya menuntut hak kita.
  •  Ingat kembali surat di Al-Qur'an:
    QS. Ali 'Imran Ayat 182
    182. Demikian itu disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan sesungguhnya Allah tidak menzalimi hamba-hamba-Nya.
  •  Jangan lupa untuk menunaikan hak Allah, jangan hanya menuntuk keinginan kepada Allah. 
  • Jangan lupa banyak istighfar atas kelalaian kita, minta pertolongan, taufik, dan hidayah kepada Allah.

 

 

Wallahu a'lam..

Jazakumullahu khairan katsiran..

Jumat, 22 Oktober 2021

TIPS MEREDAM MARAH

#KITABRIYAADHUSHAALIHIIN #BAB 3 #SABAR

 Kajian oleh Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri, Lc

 

 Hadits 47 

Hadits Sulaiman bin Shurad radhiyallahu ‘anhu (Beda penerbit & cetakan, bisa menyebabkan beda penomoran hadits) Dari Sulaiman bin Shurad radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata, "Aku pernah duduk bersama Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam, dan pada waktu itu ada dua orang saling mencela, salah seorang dari keduanya telah memerah wajahnya dan membesar urat-urat lehernya. Maka Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam bersabda, 'Sesungguhnya aku mengetahui satu kalimat yang seandainya dia mengucapkannya, tentu hilanglah darinya apa yang sedang dia rasakan, andaikan saja dia membaca, 'Aku berlindung kepada Allah dari setan yang terkutuk,' tentu akan hilang darinya apa yang sedang dia rasakan.' Maka orang-orang berkata kepadanya, 'Sesungguhnya Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam bersabda, 'Berlindunglah kepada Allah dari setan yang terkutuk'." (Muttafaq 'alaih)

Perawi hadits:  Sulaiman bin Shurad radhiyallahu ‘anhu dengan nama asli Yasar.

Kalau masalah kecil kita marah, bisa terlihat seolah-olah besar. Sebaliknya, masalah besar jika tidak marah, maka masalah besar akan mengecil. Rasul ngga ngamuk dan tetap tenang ketika Perang Badar yang besar kerugiannya. 

RESEP MEREDAM MARAH:

1. jangan fokus ke masalahnya apa, tapi hilangkan amarahnya dulu, baru kita bahas masalahnya apa. Misalnya lagi di kehidupan rumah tangga banyak berantem karena masalah sepele. 

Kalau disikapi tanpa marah, akan lebih mudah hal yang terurai. Lihat bagaimana kemampuan nabi dalam menemukan akar masalah (amarahnya). Kalau bisa mengontrol amarah, maka masalah apapun akan nyaman, tenang. Maka nabi mengajarkan kita untuk menghilangkan marahnya dulu, bukan masalahnya dulu. Kalau masalah diselesaikan sambil marah, ngga bisa :(

Ingatlah bahwa orang-orang yang diberi petunjuk adalah orang yang sabar. Amarah selesai, baru bicarakan masalahnya. Masya Allah. 

2. Kembali ke Allah dengan membaca ta'awudz. Makanya Imam Nawawi mengatakan bahwa marah itu bagian dari godaan syetan, serangan syetan. Jadi cara menghilangkannya, mintalah perlindungan kepada Allah dengan membaca ta'awudz (a'udzubillahi minas syaitonirrajim). 


Belum berhasil juga? Resepnya ngga keliru, barangkali kita yang keliru mengamalkannya. 

Mari simak apa yang dikatakan ulama kita, "Resep terbaik untuk menolak dan menghilangkan marah adalah menghadirkan tauhid yang sejati/hakiki". Jadi ta'awudz bukan sekedar kalimat. Ini tentang tauhid. Maka kita harus hayati kalimat ini dan meyakini bahwa semua yang terjadi adalah perbuatan Allah. Dan setiap pihak yang terkesan pelaku adalah media/alat/perantara. Maka barangsiapa yang kembali kepada Allah, tanamkan perasaan bahwa ini semua karena kehendak/izin Allah SWT. Jadi kalau dia tetap marah setelah paham hal ini, maka artinya dia marah sama Allah. Ini tentang ilmu Allah dan ini tentang ciptaan Allah. 

Jadi kalau kita marah karena suatu kasus yang terjadi padahal semua hal atas kehendak Allah, maka ini bertentangan dengan esensi hamba yang harusnya ta'at, penurut.

  • وَمَآ اَرْسَلْنَا قَبْلَكَ مِنَ الْمُرْسَلِيْنَ اِلَّآ اِنَّهُمْ لَيَأْكُلُوْنَ الطَّعَامَ وَيَمْشُوْنَ فِى الْاَسْوَاقِۗ وَجَعَلْنَا بَعْضَكُمْ لِبَعْضٍ فِتْنَةً ۗ اَتَصْبِرُوْنَۚ وَكَانَ رَبُّكَ بَصِيْرًا ࣖ ۔

    20. Dan Kami tidak mengutus rasul-rasul sebelummu (Muhammad), melainkan mereka pasti memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar. Dan Kami jadikan sebagian kamu sebagai cobaan bagi sebagian yang lain. Maukah kamu bersabar? Dan Tuhanmu Maha Melihat.

    Jadi, memang dijadikan ujian saat berinteraksi dengan manusia lain. Pemicu amarah itu ujian bagi kita, ujian penghambaan, ujian ibadah, ujian kesabaran.Ingat bahwa Allah Maha Melihat. 

Setiap kejadian itu ujian kita. Yang jadi masalah bukan lawan bicara kita, tapi kejadian itu menguji kesabaran kita, ibadah kita.  Maka orang yang marah itu menabrak/menentang konsep penghambaan, lupa posisinya sebagai hamba. Padahal tujuan penciptaan kita untuk beribadah, dan sabar merupakan satu dari ibadah seorang hamba pada Allah SWT.

Ibnu Hajar mengatakan, ketika Rasul memerintahkan untuk bertaawudz, karena jika manusia kembali/menuju ke Allah ketika amarah, maka akan menghadirkan perasaan bahwa ini ibadah. Ini perlawanan terhadap setan yang membuat kita lupa konsep penghambaan/peribadatan, lupa tujuan hidup kita yakni beribadah. Begitu kita lupa, maka kita akan terpancing amarah. Tujuan hidup kita bukan balas dendam, memaki orang lain, memberi pelajaran ke orang lain, tapi salah satunya adalah mengamalkan tauhid dengan bersabar karena itu merupakan buah ketaatan hamba dalam beribadah. 

Imam Ibnu Qayyim mengatakan:

A'udzu artinya pengahalang dan pembatas. Orang yang membaca a'udzu artinya ia meminta pertolongan dan perlindungan dari musuh (setan yang terkutuk). Ia menjadikan batasan-batasan Allah sebagai jalan hidupnya. A'udzu juga artinya selalu ingin dekat, tidak mau menjauh. Jadi ketika membaca ta'awudz, sudahkah kita mendekat pada Allah? Sudah rajin ibadah belum? 

HIGHLIGHT: "Kejadian ini adalah ujian penghambaan dari Allah kepada kita maka kita harus bersabar, meminta pertolongan kepada Allah SWT dan beribadah kepada Allah SWT. Fokus sabar dan beribadah, maka akan Allah berikan jalan keluar. Kemenangan datang bersama kesabaran. Yang kita takutkan, kita digelapkan oleh setan, emosi, dan menimbulkan masalah baru yang sulit terurai."

 

Wallahu a'lam..

Jazakumullahu khairan :)

 


Kamis, 21 Oktober 2021

TAKDIR ALLAH TIDAK PERNAH SALAH

 Oleh: Ustadz Oemar Mita, Lc


Takdir Allah tidak pernah khilaf dan salah karena Allah itu Al-Alim (Maha Mengetahui). Yang salah itu adalah kita ketika tidak mampu melihat takdir Allah dengan pandangan yang baik. 

Manusia saja kalau expert, pasti less human error, apalagi Allah Yang Maha Tahu, yang ngga mungkin salah ngasih takdir yang berisi kasih sayang dan kebaikan. 

Kenapa harus ridho pada takdir Allah? Karena Allah tidak pernah mendzalimi kehidupan manusia. Ketika Allah tetapkan takdir seseorang, maka sayangnya Allah lebih baik daripada kasih sayang ibu terhadap anaknya. Karena Allah mensifati dirinya Al-Alim, As-Sami, Al-Basir, Ar-Rahim. 

Ali bin Abi Thalib mengatakan, pilihan Allah selalu lebih baik dari pilihan manusia. Pilihan manusia terkadang salah, mau terburu-buru, dan instan, serta tidak sabar untuk menunggu akhir dari takdir itu yang membawa kebaikan untuknya karena takdir Allah tidak pernah salah. 

Jangan buru-buru menyalahkan Allah. Berapa banyak takdir yang kita sangka salah, namun itu baik untuk kita, begitu juga sebaliknya? Tunggu saja, jika kita ridho, maka ujungnya manis. 

Analoginya seperti makanan yang enak belum tentu baik untuk kesehatan kita. Sebaliknya, obat yang rasanya pahit dan tidak kita sukai namun baik untuk kesehatan kita. Begitu juga takdir Allah yang kita kira buruk namun nyatanya baik untuk kita. 

Takdir itu selaras dengan ilmunya Allah dan Maha Rahmatnya Allah pada kehidupan yang tidak pernah salah. Orang yang di dunia menata iman, bersih hatinya semakin ridho pada irisan takdir, lalu mengevaluasi diri, mengintropeksi diri. Kalau kita merasa lebih tahu takdir, menyalahkan takdir, tidak mempercayai takdir Allah, menyesali takdir pasangan dan anak padahal Allah lebih tahu sesuatu yang tampak dan tidak tampak, maka siapa yang tidak salah jika Allah sudah kita salahkan atas takdir kehidupan kita?


Wallahu a'lam..

Jazakumullahu khairan..

 

Rabu, 20 Oktober 2021

PEMUDA: ANTARA HIJAZ DAN AMERIKA

 Oleh: Ustadz Budi Ashari, Lc

 

Surat Ar-Rum Ayat 54

 اللَّهُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ ضَعْفٍ ثُمَّ جَعَلَ مِنْ بَعْدِ ضَعْفٍ قُوَّةً ثُمَّ جَعَلَ مِنْ بَعْدِ قُوَّةٍ ضَعْفًا وَشَيْبَةً ۚ يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ ۖ وَهُوَ الْعَلِيمُ الْقَدِيرُ

"Allah, Dialah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya dan Dialah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa."

Fase pemuda itu fase kekuatan diantara dua kelemahan. Maka kerugian yang sangat besar jika tidak memanfaatkan generasi muda. Imam Ibnu Katsir membahas Surat Al-Kahfi. Allah puji mereka: Anak muda yang beriman kepada Rabb mereka dan Kami tambahkan petunjuk.

Kalau masjid dihidupkan oleh pemuda, maka disitulah kebangkitan Islam. Untuk menjadi orang shaleh, jangan nunggu tua. Karena saat muda itu saat yang paling mudah menerima hidayah Allah. Jangan mentang-mentang muda, kita melegalkan kesalahan yang pemuda lakukan.

Lihat zaman Nabi dakwahnya dikelilingi pemuda dan mereka tidak lebih tua dari Nabi Muhammad.

1.   Usamah bin Zaid (18 tahun). Memimpin pasukan yang anggotanya adalah para pembesar sahabat seperti Abu Bakar dan Umar untuk menghadapi pasukan terbesar dan terkuat di masa itu.
2. Sa’d bin Abi Waqqash (17 tahun). Yang pertama kali melontarkan anak panah di jalan Allah. Termasuk dari enam orang ahlus syuro.
3. Al Arqam bin Abil Arqam (16 tahun). Menjadikan rumahnya sebagai markas dakwah Rasul Shallallahu’alahi wasallam selama 13 tahun berturut-turut.
4. Zubair bin Awwam (15 tahun). Yang pertama kali menghunuskan pedang di jalan Allah. Diakui oleh Rasul Shallallahu’alaihi wasallam sebagai hawari-nya.
5. Zaid bin Tsabit (13 tahun). Penulis wahyu. Dalam 17 malam mampu menguasai bahasa Suryani sehingga menjadi penterjemah Rasul Shallallu’alalihi wasallam. Hafal kitabullah dan ikut serta dalam kodifikasi Al Qur’an.
6. Atab bin Usaid (18 tahun). Diangkat oleh Rasul Shallallahu’alaihi wasallam sebagai gubernur Makkah pada umur.
7. Mu’adz bin Amr bin Jamuh (13 tahun) dan Mu’awwidz bin ‘Afra (14 tahun). Membunuh Abu Jahal, jenderal kaum musyrikin, pada perang Badar.
8. Thalhah bin Ubaidullah (16 tahun). Orang Arab yang paling mulia. Berbaiat untuk mati demi Rasul Shallallahu’alaihi wasallam pada perang Uhud dan menjadikan dirinya sebagai tameng bagi Nabi.
9. Muhammad Al Fatih (22 tahun). Menaklukkan Konstantinopel ibu kota Byzantium pada saat para jenderal agung merasa putus asa.
10. Abdurrahman An Nashir (21 tahun). Pada masanya Andalusia mencapai puncak keemasannya. Dia mampu menganulir berbagai pertikaian dan membuat kebangkitan sains yang tiada duanya.
11. Muhammad Al Qasim (17 tahun). Menaklukkan India sebagai seorang jenderal agung pada masanya.

 Sirah menggambarkan betapa dahsyatnya orangtua memposisikan anak muda. Abu Bakar yang ketika itu berumur 60 tahun mengantar Usamah yang berusia 18 tahun ke gerbang Madinah untuk berperang dan akhirnya pulang membawa kemenangan pasukan dan izzah.

Mari kita hilangkan mindset “anak muda harus nakal”. Sebuah riset di Madinah dengan kriteria sampel penelitian orang yang berpendidikan dan tahu mendidik anak dengan Islami menunjukkan bahwa hampir tidak terdapat kenakalan remaja.

Hijrahnya Rasul menjadi peristiwa besar. Madinah (dulu namanya Yastrib), merupakan kota yang dulunya punya ekonomi yang jauh dibawah Mekkah, dan bayak penyakit disana. Namun 6 anak muda mengawali pembukaan kota Madinah. Mereka mualaf dan berjanji bahwa tahun depan bertemu Nabi di tempat yang sama, mereka bertekad untuk membawa orang-orang baru. Betapa mereka percaya dan yakin untuk dapat membuktikan hal tersebut. Benar, mereka mendatangkan 7 orang baru. Pada tahun depannya 75 orang baru dan juga dikawal oleh utusan nabi. Lalu baru nabi hijrah ke Madinah. Mereka, anak muda dengan strategi mereka yang hebat.

Bagaimana ceritanya 19 tahun orang zaman Nabi bisa memetik hasil keahliannya? Di kita 19 tahun itu sebagian besar masih sedang kuliah, belum bekerja, belum mandiri. Jangan sampai kita membuang usia untuk hal-hal tidak penting. Gali kisah pemuda di Al-Qur’an. Bukankah Nabi Ibrahim ketika menghancurkan berhala masih dalam usia sangat muda? Ashabul Kahfi juga orang-orang muda. Kisah Jalut yang dibunuh Daud (ketika itu belum diangkat menjadi nabi). Tampilan, keyakinan, keahlian itu harus.

Pemuda harus tumbuh dalam keshalehan, ibadah kepada Allah SWT. Itulah kenapa pemuda termasuk dari 7 kelompok yang dilindungi di hari kiamat.

“Dari Abu Hurairah, Radiyallahuanhu, dari Nabi Shollaahualaihiwasalam, ia berkata : Ada tujuh golongan yang pada hari kiamat kelak Allah SWT akan memasukkan mereka ke dalam perlindunganNya, yakni pada hari dimana tidak ada perlindungan kecuali perlindunganNya : 1. Seorang Imam atau pemimpin yang adil, (2) Pemuda yang tumbuh dalam beribadah kepada Allah SWT, (3) Seseorang yang mengingat Allah dalam kesendiriaannya kemudian air matanya berlinang, (4) Seorang pemuda yang hatinya terikat kepada masjid, (5) Dua orang yang saling mencintai di jalan Allah, yang bertemu karenaNYa dan berpisah juga karenaNya juga. (6) Seseorang yang dipanggil oleh seorang wanita yang cantik dan berkedudukan untuk memenuhi nafsunya, lalu ia berkata : Sesungguhnya aku takut kepada Allah SWT, (7) Dan orang yang bersedekah dengan diam – diam sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang telah diperbuat tangan kanannya,”. ( HR. Al Buchori no 6806 dan Muslim no 1031).

Masa muda sangat penting sebab nanti tiap orang masa mudanya ditanya untuk apa karena disaat itulah semuanya dipertaruhkan: ketika manusia berada di fisik terbaik, kuat agamanya, dan lainnya. 

 

Wallahu a'lam

Jazakumullahu khairan :)

Senin, 18 Oktober 2021

LYDIA GOES TO JKT

 

Masya Allah. Seleksi Bimbingan Teknis Penulisan Artikel Ilmiah yang ditaja oleh Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Menengah dan  Pendidikan Khusus Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Ditjen GTK Dikmen Diksus Kemdikbud RI) dari tanggal 1-31 Mei dan mulai pengumuman dan pembelajaran di bulan Juli-Agustus 2021. Dalam rentang waktu 22-27 September 2021, Alhamdulillah Lydia mendapat kesempatan untuk belajar secara luring bersama 77 bapak/ibu guru se-Indonesia. Alhamdulillah.

DAY 1 GOES TO JKT

Setelah malamnya packing rempong banget (Untung dibantu Gendis, ibu, dan Dito), plus 2 hari sebelumnya juga rempong karena berangkkat dari desa penugasan ke kota Bagan Batu dengan bawa koper 1 jam dan perjalanan ke Pku dari jam 2-8 malam., pesan tiket PP, pesan PCR online dan tes serta ambil hasil PCR, pada tanggal 22 September 2021 Lydia berangkat dari rumah setengah 9 dan nyampai di bandara sekitar jam 9 kurang 10 menit dengan diantar Dito. Oh sekarang sistem ticketingnya ndak pakai tiket. Cukup tap kartu saja, mirip tol ya hehe. Yang jelas meminimalisir penyebaran pandemi.

Untung sudah check in online pada malam harinya (Makasyi Dito!), masuk dengan scan barcode PeduliLindungi yang menunjukkan bahwa kita layak terbang dengan data PCR dan vaksinasi yang sudah terintegrasi. No print out selama perjalanan, baru ngeh bener-bener ngerasa era digital banget, wkwkwk

How fast things change. Next letakkan bagasi 1 koper. Lalu menunggu ibu partner utusan dari Riau, Bu  Asnita Wati namanya.Sambil menunggu di waiting room, Lydia ngobrol sama abang-abang yang ternyata orang Bango Pusako, hehe sama-sama Rohil. Oh iya, abang itu juga yang fotokan kami pas di waiting room, wkwkw

Next berangkat tanggal 22 September 2021 tanggal 10.30-12.15. Pergi on time, nyampe on time seingat Lydia. Note: Sumpah lain kali kalau buru-buru mau ngejar train, mending koper sama kita ajaa. Nunggu bagasi luama bgtt wkwkwk

Selama di pesawat, di seat 18F, Bu Asnita, seorang guru berprestasi, bercerita tentang banyak hal. Tentang bagaimana dulu kisah pengangkatannya, bagaimana lika-liku hidupnya, bagaimana support system terutama suaminya dalam mendukung keseharian beliau (Langsung mikir: Wah memang sepenting ituuu milih partner hidup yang beriman, supportive nomor wahid, manusia yang membela dan melindungi), dan banyak pesan-pesan beliau. Masya Allah. Beberapa pesan yang beliau tanamkan ke Lydia:

1.Pokoknya raih apa yang bisa kita raih, haknya kita. Kalau sesuatu itu tidak bisa kita raih, berarti bukan rezeki kita. Bersabar aja. Contoh: naik pangkat. Kalau jabatan belum tentu.

2. Allah itu ngasih bingkisan, kado ke kita. Mungkin diluarnya dibungkus dengan sesuatu yang lusuh. Dan kita harus membukanya. Jalani, tetap jujur selama proses, maka Allah akan berikan kita hadiah untuk kita naik kelas setelah ujian yang kita alami. Masya Allah. Lydia hampir ngga berenti merinding dan nangis dengar cerita beliau. Masya Allah, Semoga Allah lindungi beliau dimanapun berada.

3. Pokoknya harus berani, tahan malu, coba aja dalam segala sesuatu. Kita ngga tau kalau kita ngga nyoba. Ini juga prinsip Lydia dari dulu. Tapi sejak pindah, I think this principal decrease so much more. Huhu. Ngga bole gitu. Coba, bismillah, do it. Do your best, Let God do the rest. Sungguh, Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. Yang tidak mungkin bisa jadi mungkin. Kun Fayakun kalau kata Allah mah. Bismillah, yakin sama Allah. Kuncinya: Ikhlas, sabar.

4.Cara manajemen waktu......Masya Allah ini mindblowing bangettt. JANGAN TINGGALKAN TILAWAH. Orang mikirnya kalau tilawah bakal ngabisin waktu. SALAH BESAR! Justru dengan tilawah itu akan memberi keberkahan waktu kita. Manajemen terbaik justru dengan mendekati Allah melalui ucapan-ucapan terbaik Allah. Masya Allah. Dimudahkan urusan kita, dikelarin segalanya. Masya Allah.

5. Ingat saja, orang yang mendzalimi kita, akan Allah balas, baik  di dunia maupun di akhirat. Ngga perlu kita balas, bersabarlah. Bahwa yang haq dan batil tidak akan pernah bersatu. Orang yang benar memang sedikit jumlahnya, namun jangan gentar! Allah Maha Tahu. Allah yang balas!

6. JUJUR. Dimanapun kita. Allah ngga akan ridho kalau kita ngga jujur. Kita kan ngga mau dibangkitkan dalam keadaan buta. Mungkin kita bisa mengelabui orang lain tapi Allah ngga akan bisa! Ingat untuk jujur dimanapun dan dalam situasi dan kondisi APAPUN!

Alhamdulillah, Lydia yakin ini bentuk pertolongan Allah dari awal-akhir, semuanya. Salah satu kawan Lydia dari komunitas dr. Aisah Dahlan, menyarankan naik Railink.  Stasiunnya mantul, Waiting roomnya keren, dan Keretanya baguus J Berangkat pukul 14.19 WIB. Pesannya di booth yang ngga jauh dari gate masuk, pintu sebelah kanan. Abang baju oren. Non-cash tentunya, jadi jangan lupa untuk selalu isi saldo di karu ATM wkwk. Setelah terdebet sempat ada kendala jaringan. Do not panic. Wkwk

Sambil menunggu keberangkatan kereta, kami sibuk foto-foto di waiting room, dan Lydia makan roti. Ada yang lucu nih, Lydia minum air dari maskapai dan mengira ngga ada sedotan. Setelah minum barbar tanpa pipet, baru ngebuka bungkusan roti yang terbuat dari paper bag. Disitulah pipetnya :( Wkwkwk Note: Pelajaran banget nih, next time, cek dulu perangkat/perintilan. Pasti ada dikasih :)

 

Perjalanan 1 jam dari Sokarno Hatta ke stasiun Sudirman Baru benar-benar Lydia nikmati. Keretanyaa bersih dan nyaman banget. Masya Allah...

Sampai di tujuan, kami turun dan berjalan keluar, lalu diantarkan Bu Haifa ke Hotel Millenium Kebon Sirih.  Masya Allah Bu Haifa makasih bangett sudah mau antarin kami, dikasih maraq, omelette, roti canai keju+madu Arab asli, jus terong Belanda dan kurma buat Bu As berbuka. Masya Allah enak bangettt semuanya. Terdebeest. Pokoknya dari Bu Haifa, Lydia belajar bagaimana memuliakan orang lain siapapun itu, bagaimana memuliakan tamu, bagaimana prepare masak in neat and professional one, bagaimana harus cekatan, bagaimana cara bergaul dengan orang lain, bagaimana khidmat sama suami (ngga cus tanpa izin suami). Masya Allah Tabarakallah..

Oh iya, koper kami dibawah, sementara urusan administrasi butuh berkas. Wkwk. Jadilah minta tolong porter, hehe. Note: Jangan nyusahin lain kali. Kalau baru sampai di acara, selalu kekep berkas! Wkwk Alhamdulillah berkas no problem (Biasa guys, SPPD, surat tugas, boarding pass, hasil PCR, tiket kereta). Dikasih starter kit seperti buku panduan, face mask duckbill dan handsanitizer. Jangan hilang, itu pesan narasumber. Hehe

Sore itu, kami masuk ruangan Java Ballroom lantai 3. Terlihat pak Misbah, lelaki paruh baya yang sedang memandu acara. Acara pembukaan informal sedang berlangsung dengan ada testimoni pembelajaran sinkronus dan asinkronus selama bulan Juli-Agustus lalu. Ada bu Rina Agustiani, ada Pak Eko yang mengatakan intinya acara ini SESUATU. Wkwkwk. Ditendang untuk bisa! Belakangan baru tau Pak Eko juara nasional KTI. Ya Allah keren syekalii.

Lanjut membuat jejak tangan yang diisi dengan achievement, wish, obstacles, hobbies, weakness.

Sesi ini keren banget sih menurut Lydia karena langsung contemplating diri kita. Apa yang sudah dilakukan, apa yang akan dilakukan, apa yang menghalangi kita. Yah pada akhirnya sadar sebenarnya alasan hanya alasan, tidak membuat kita sedikitpun bergerak menuju kemajuan kecuali menepikannya. Eaaaaa :D Semua jejak tangan dipajang di dinding belakang. Whuaa ngeliat punya bapak/ibu guru hebat Masya Allah...

Lalu jadwal istirahat dan 19.30 WIB sudah sampai di ballroom kembali dengan 2 narasumber:

1.       Pak Ahmad Budidarma selaku ketua panitia yang melaporkan bahwa kami terpilih dari 600 artikel ilmiah yang masuk. Masya Allah..

2.       Dr. H. Yaswardi, M.Si selaku Direktorat GTK Dikmen Diksus yang memberikan banyak insight mengenai artikel ilmiah, profesionalisme, dan peran guru. Beliau mengatakan...

a.       Sudahkah bapak/ibu menulis dan membaca baik-baik artikel anda? Puaskan diri sebagai penulis, baru kita publish dan pastikan data valid.

b.      Masing-masing kita harus jadi pembelajar, bukan penulis namanya kalau referensi sedikit. Penulis yang baik adalah pembaca yang baik. Baca artikel kawan, minta review kepada orang lain, jangan lupa jujur mengenai sumber kutipan.

c.       Empat hal yang harus ada di diri penulis: Objektif (aktual, eksis, jelas/terukur), Rasional (Logical in line/sesuai logika), Kritis (terhadap hal yang dipersoalkan), Reserver (Menahan diri, berhati-hati, tidak over dalam penulisan, layak).

d.      Informasi ilmiah harus berdampak dan profesional. Baik bagi kita maupun orang lain. Pengalaman praktis yang dilakukan untuk bangun kekuatan dalam koridor ilmiah. Ini inti karya tulis ilmiah sebenarnya.

e.      Mulailah menulis dari hal-hal sepele. Lalu sempurnakan, sempurnakan, sempurnakan.

f.         Jangan pernah letih, yakinkan Allah tidak pernah salah untuk memberi imbalan. Jangan harapkan pujian dari mahluk.  Anak-anak yang menarik kita lebih dekat ke surga.

g.       Ayo senantiasa belajar, berbagi, berkolaborasi. Guru profesional bergerak dalam kaidah profesionalisme.

h.      “Bersyukur, tapi jangan berhenti. Trying, you can succeed. Sukses itu dengan mencoba” –Shakespeare.

i.         Cipatakan media yang dimodifikasi dan disesuaikan.

j.        Makin banyak kawan, makin kuat dan profesional.

k.       Modal di tempat kerja: SEHAT DAN SEMANGAT!! Imbaskan ke teman-teman.

l.         Guru adalah penghangat ATBK (Anak Tersayang Berkebutuhan Khusus). Mereka butuh touching, kehangatan, penerimaan, dan diyakinkan dengan simpati dan empati.

Acara berakhir sekitar pukul 21.00 WIB lanjut istirahat.

Me at room bobo cepat karena besok pagi bakal full. Semangat Lydia!

DAY 2

Jam  8 sudah standby di ruang Sulawesi dengan sarapan nasi kuning bareng Pak Suandi wkwkwk

Banyak ngobrol dengan beliau. Beliau dari Kalimantan. Waah. Yang paling diinget dari beliau, kata-kata “Hilangkan pikiran bahwa kita minder”.

Perut kenyang, lalu peserta lain berdatangan. Kelas J dan kelas I digabung. Hingga jam 12.00  WIB, Pak Rudi dan Pak Haedar yang datang jauh-jauh dari Makassar selaku pembimbing KTI.

Are you ready to learn, gaes? Wkwkwk

1.       Kalau mau jurnal based on literature review, minimal harus punya 1000 artikel as references wkwkwk

2.       Jangan sedih kalau artikel banyak yang sudah bahas. Itu artinya bahasan itu menarik, dong.

3.       Buat judul harus menarik, singkat, punya jiwa orasi ilmiah, menarik rasa penasaran, dan artistik.

4.       Jangan teorinya saja yang banyak, pembahasan zonk wkwkwk

5.       Pembahasan harus detail dan mendalam.

6.       Kalau keyword “bagaimana”, jawabannya harus menggambarkan proses. Kalau penelitian pengembangan/kualitatif, jangan hilangkan RnD/Research and Development-nya.

7.       Jangan malu menunjukkan karya kita. Menulis itu harus berani dan yakin dalam mempresentasikan ideas.

8.       Buatlah kalimat lapis pengakrab, mengalir, runut dan profesional. Penting untuk tetap pada koridor ilmiah, tidak kaku, enak dibaca.  

9.       Kalau buat simpulan, jangan ringkasan hasil wkwkwk tapi merupakan dialog imajiner peneliti dan teori, harus menjawab apa, mengapa, dan bagaimana.

10.   Belajar Mendeley, Turnitin, DOI (Digital of Identified).

11.   Yang sulit itu...TIDAK MAU BELAJAR.

12.   Harus siap menerima masukan dan kritik dalam dunia kepenulisan. Ilmu yang bagus bisa membawa jadi reviewer dan bermanfaat tentunya.

                           Selebihnya cerita pengalaman beliau di Europe dan US dalam membuat karya tulis ilmiah. Masya Allah keren bangeet J

Lalu kita mengirimkan KTI kita ke teman di sebelah untuk di review, lalu dibahas satu persatu kritikan tersebut. Keren-keren banget bapak/ibu guru. Kemudian kita cek plagiarism di Mendeley. Mine was 34% kalau ngga salah hehehe.

 

Next siang –malam hari:

Pemaparan dari Bu Tri Marhaeni.

Dulu Lydia pernah bertemu via Zoom dengan beliau di acara DUPAK yang ditaja PGRI. Sempat bertanya untuk nilai angka kredit penerjemahan juga ke beliau. Masya Allah bisa ketemu langsung. Suara beliau khas banget.

Yok belajar lagi dengan beliau :

1.       Bapak/ibu kan sudah belajar menulis KTI, jadi menulis ilmiah karya apapun, alurnya/kerangka berpikirnya seperti itu.

2.       Buat kalimat SPOK yang jelas, jangan panjang.

3.       Jangan terbiasa membahasa Indonesiakan bahasa lain, misalnya Bahasa Jawa. Perhatika translation dan maknanya.

4.       Kajian Pustaka: Review penelitian terdahulu yang temanya sama dengan penelitian kita.

5.       Justru kalau banyak orang yang meneliti tema tersebut, tema itu menarik.

6.       Jangan copas, go paraphrase. Contoh: penelitian A, B, C begini. Saya datang dengan tulisan saya yang identitasnya begini untuk melengkapi, mereview, memperkaya or anything. Mention it!

7.       KTI yang tidak diakui jika dari yayasan, forum, dan lembaga tidak terakreditasi. Sebaliknya, MGMP/KKG (1 angka), Provinsi, LPMP, L4TK, PTN/PTS (2 angka), Kementerian, PGRI Pusat, AKSI, MKKS,KKG, JGDD (3 angka).

8.       Poster, Flyer, Pamflet 10 buah dengan ttd kepsek (angka kredit 2), 22 buah angka kredit 4. Jangan lupa buat laporan singkat mengenai kegiatannya apa.

Oh iya, pas jam istirahat Lydia ke rumah Bu Haifa! Masya Allah ketemu King Rayyan dan Queen Khawla, anak Bu Haifa yang Masya Allah Tabarakallah cantik dan ganteng bangeet. Diajarin masak spaghetti salmon. Enak banget, kerasa butternya. Masya Allah Enak J Makasyi Bu Haifaaaa.

DAY 3

Next pemaparan dari Pak Misbah.

Beliau ini PJ kelas Lydia di kelas J. Masya Allah udah sering publish jurnal int’l.

What he said?

1.       Teknik power writing (Bagaimana cara mempublikasikan dan merayakan hasil belajar) fokus pada metodologi penelitian  dengan abstrak yang  diproses dari reviewer.

2.       Dikatakan kompeten ketika mampu menggunakan gaya selingkung, gaya referensi berbeda di tiap lembaga.

3.       Kalau ditolak jurnalnya, bapak/ibu biasa aja. Wkwkwk

4.       Alur newbie:

a.       Ikut teman dulu, menulis, penelitian, jadi orang kedua.

b.      Ikut presentasi, coba.

c.       Boleh menjawab dalam Bahasa Indonesia.

d.      Kalau ngga pernah mulai, ngga akan bisa 

5.       Kalau mau seminar int’l: daftar-abstrak-approved-email-kirim jurnal-submit-diseujui/tidak-harus sesuai format-kalau proceeding paling dapat angka kredit 0,1; kalau jurnal, baru dapat nilai 1.

 

 

NEXT PADAT BANGET EUUY....

 

1.       POST-TEST YANG SOALNYA SESUATU BANGET 

2.       BUAT POSTER KARYA TULIS ILMIAH, PRESENTASI PER KELOMPOK.

Pas ini seru banget karena harus ada kelompok yang ngasih feedback positif dan negatif. Nah yang ngasih feedback negatif udah kayak netizen julid wkwkwk apalagi pas Bu Ida Liana yang komen. Pedes bah.

3.       BUAT POSTER UNTUK SOSMED MENGENAI BIMTEK INI.

4.       BUAT RTL/RENCANA TINDAK LANJUT BIMTEK.

Wkwkwk.. terlewati juga tho..dan acara penutupan dilakukan dengan bahagia, ditutup dengan speech dari Pak Dirjen GTK Dikmen Diksus. He said....

1.       Guru harus punya KEMAUAN DAN KEMAMPUAN. Krena mau tanpa mampu tidak cukup, pemirsa J Guru harus bisa mempresentasikan, menyampaikan  karya tulis ini untuk meyakinkan bahwa kita penulis profesional.

2.       Jangan lupa eviden proses pengimplementasian, dan karya inovatif dan kreatif yang bisa memperkuat artikel.

3.       Jangan pernah berhenti belajar untuk anak. Hanya guru yang belajar yang bisa mengajar.

4.       Ayo belajar, berbagi. Bagi hal yang pantas dibagikan, jadilah profesional. 78 peserta ini harus menjadikan murid sebagai orientasinya.

5.       Lakukan perbaikan artikel di level nasional, minimal.

6.       Jangan pernah merasa tidak sukses, harus selalu bersyukur dengan niat positif.

7.       Syarat hasil penulisan:

a.       Harus ada rasa

b.      Harus ada narasi/refleksi/pengalaman positif (korelasi antara kurikulum, content knowledge, meaningful dan berdampak) dari pengalaman menulis, praktik mengajar, penulisan yang efektif.

8.       Berbicara tentang kaitan pengajaran bangsa dengan Asesmen Nasional yang terdiri dari literasi, numerasi, dan pembentukan karakter yang mulia dan kuat sebagai kepribadian bangsa yang pantas dihargai melalui kinerja.

Setelah acara penutupan, Lydia ngobrol dengan Pak John Elton. Anggota choir nasional dari SMAN 5 Tual. Masya Allah. Dari sejak pelatihan daring udah notice sama beliau karena ktif banget. Finally bisa ngobrol dan ternyata beliau sama-sama bagian Sarana Prasarana kayak Lydia. Dikasih tau cara manage aset sekolah dll. Masya Allah. Beliau juga berpesan untuk jadikan keterbatasan itu tantangan untuk kreativitas.

Next kita ke Kota Tua bareng Bu Yeni dan Bu Asnita, belanja di Pasar Pagi ASEMKA. Beli oleh-oleh. Hehe langsung lanjut malamnya Lydia ke Plaza Indonesia! Ketemu Bu Haifa, Bu Icha, Bu Titis, Permata, Lia, Mas Diki, dll. Syeneng syekalii. Masya Allah Alhamdulillaah.  Bobo dengan bahagya.

DAY 4

Full ketemu sama Mba Meli, anak Pakde Hurip dan keliling sama Om Sas, Bulek Atin, Sasa dan Aan. Belanja di Tanah Abang, makan di Thamrin City, lalu ke Hotel All Seasons dan keliling naik MRT bareng Bu Haifa dan Hanaan ke Bundaran HI, Kempinski Hotel, Grand Indonesia.

Selama jalan bareng Bu Haifa, nasehat beliau:

1.       Stay kind, spread positivity. Walaupun ngga direspon dengan hal sesuai ekspektasi, please be nice. Maybe they dunno how to response, maybe they never accept these respect and honor.

2.       Muliakan siapapun, nanti Allah yang muliakan kita.

3.       Do good deeds.

 Then last ke rumah Bu dokter Aisah Dahlan and full team (Mba Icha, Dok Lanang, Mas Ommet, Mba Cennink). Masya Allah Tabarakallah. Rasa ngga nginjek bumi wkwkwkwk

Pulang dengan dijemput oleh Bu Nuna dan Pak Komandan. Banyak nasehat beliau terutama tentang relationship. Hehe

DAY 5

Pagi-pagi pesen gojek pengen liat Istiqlal dan Istana Negara.  Beliau punya 3 anak katanya. Masya Allah. Hehe. Lalu jam 10 ke stasiun Railink dibantuin bawa barang sama petugas disana bener-bener sampai akhir. Alhamdulillah, Masya Allah.

Sekitar jam 11 sarapan ketupat sayur di bandara, shalat zuhur, lalu antri bagasi, dan pulang dengan bahagia, disambut dengan hujan di Riau. Selama perjalanan di pesawat, Lydia dan bunda tertidur. Mungkin kecapekan hehehe. Semoga cerita ini ada faedahnya yha.. Semoga kita semua bisa sering-sering ikutan acara nasional dan internasional lagi. Aamiin Ya Rahman, Aamiin Ya Muhaimin, Aamiin Ya Latiif.

 DOKUMENTASI