Jumat, 15 Juli 2022

KUMPULAN DO'A TERBAIK

 

1.  Do’a meminta hajat (Saya dengar dari Ustadz Adi Hidayat, Lc)

“Kami diriwayatkan di Sunan Abu Dawud, At-Tirmidzi, An-Nasa’i, dan Ibnu Majah dari Buraidah RA bahwa suatu ketika Rasulullah mendengar salah seorang sahabatnya berdoa dengan lafal, ‘Allâhumma innî as’aluka bi annî asyhadu annaka antallâhu, lâ ilâha illâ antal ahadus shamad, alladzî lam yalid wa lam yûlad, wa lam yakullahû kufuwan ahad.’ Rasulullah SAW lalu menyambutnya, ‘Kau telah memohon kepada Allah dengan nama (agung) yang mana Dia akan memberikan karunia-Nya bila diminta dengan nama tersebut, dan Dia akan mengijabah seseorang yang berdoa memanggil-Nya dengan nama tersebut,’”

Berikut doa kunci agar hajat segera terkabul selengkapnya:

Arab

اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ بِأَنِّي أَشْهَدُ أَنَّكَ أَنْتَ اللهُ

لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ الأَحَدُ الصَّمَدُ الَّذِي لَمْ يَلِدْ وَلَمْ

يُولَدْ وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ

2.  Do’a meminta agar diberi jalan keluar dari kesulitan (Saya dengar dari Ustadz Khalid Basalamah dan Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri)

Doa yang dibaca yaitu :

LA ILAHA ILLALLAHUL ADZIMUL HALIM

LA ILAHA ILLALLAHU ROBBUL ARSYIL ADZIM

LA ILAHA ILLALLAHU ROBBUS SAMAWATI WA ROBBUL ARDHI WA ROBBUL ARSYIL KARIM

Arti dari do'a :

 “LA ILAHA ILLALLAH : Tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah, HUL ADZIMUL HALIM : Dzat yang Maha Agung dan Maha Penyantun.

LA ILAHA ILLALLAH : Tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah, ROBBUL ARSYIL ADZIM : Kamu pemiliki singgasana yang Agung.

LA ILAHA ILLALLAH : Tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau.

ROBBUS SAMAWATI : Ini saksi bahasan, penggunaan kata-kata ROBBUS SAMAWATI, Pemilik, Pencipta, Pengawas, Pengontrol, Pemusnah, SAMAWATI : seluruh langit.

WA ROBBUL ARDHI : dan bumi, WA ROBBUL ARSYIL KARIM : dan Pemilik sekaligus Pencipta singgasana yang mulia”.

3.  Do’a Menghilangkan Kesedihan (Saya dengar dari Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri)

Bismillahirrahmanirrahim

 

اللَّهُمَّ رَحْمَتَكَ أَرْجُو فَلاَ تَكِلْنِي إِلَى نَفْسِي طَرْفَةَ عَيْنٍ، وَأَصْلِحْ لِيْ شَأْنِي كُلَّهُ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ

Allahumma rahmataka arju fala takilni ila nafsi tharfaka ainin ashlihli syani kullahu lailaha illa anta.

Artinya: “Ya Allah, rahmat-Mu aku harapkan, janganlah Engkau serahkan (segala urusanku) kepada diriku walau sekejap mata, perbaikilah segala urusanku, tiada Tuhan yang berhak disembah selain Engkau”.

4.          Do’a Agar Tidak Diberi Ujian yang Berat

RABBANAA LAA TU-AAKHIDZNAA IN NASIINAA AU AKHTHA'NAA. RABBANAA WALAA TAHMIL 'ALAINAA ISHRAN KAMAA HAMALTAHUU 'ALAL LADZIINA MIN QABLINAA. RABBANAA WALAA TUHAMMILNAA MAA LAA THAAQATALANAA BIH. WA'FU 'ANNAA WAGHFIRL LANAA WARHAMNAA WANTA MAULAANAA FANSHURNAA 'ALAL QAUMIL KAAFIRIIN.

Artinya:

"Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkau penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir." (QS. Al-Baqarah:286) 

5.  Do’a meminta keturunan yang shaleh

 

Do’a Pertama

رَبِّ هَبْ لِيْ مِنَ الصّٰلِحِيْنَ

Rabbi hab lī minaṣ-ṣāliḥīn

Artinya: “Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang yang saleh.” (As-Saffat:100)

 

Do’a Kedua

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

ROBBANA HAB LANA MIN AZWAJINA WA DZURRIYATINA QURROTA A’YUN, WAJ’ALNA LILMUTTAQINA IMAMAA.”

(Wahai Robb kami, karuniakanlah pada kami dan keturunan kami serta istri-istri kami penyejuk mata kami. Jadikanlah pula kami sebagai imam bagi orang-orang yang bertakwa) (QS. Al Furqan:74)

Do’a Ketiga

ROBBI AWZI’NI AN ASYKURO NI’MATAKALLATI AN ‘AMTA ‘ALAYYA. WA ‘ALA WAALIDAYYA WA AN A’MALA SHOLIHAN TARDHOH, WA ASHLIH LII FI DZURRIYATIY”

(Wahai Robbku, ilhamkanlah padaku untuk bersyukur atas nikmatmu yang telah Engkau karuniakan padaku juga pada orang tuaku. Dan ilhamkanlah padaku untuk melakukan amal sholeh yang Engkau ridhoi dan perbaikilah keturunanku) (QS. Al Ahqaf:15)

 

6.  Do’a Sapu Jagat/Meminta kebaikan Dunia dan Akhirat

 

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Rabbana atina fiddunya hasanah wa fil akhiroti hasanah waqina ‘adzabannar

Ya Allah, berikanlah kepada Kami kebaikan di dunia, berikan pula kebaikan di akhirat dan lindungilah Kami dari siksa neraka.” (QS. al-Baqarah : 201).

Meski lafadznya ringkas namun kandungan do’a ini mencakup seluruh kebaikan dunia dan akhirat. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sering memanjatkan do’a ini, dan bahkan Anas radhiallahu ‘anhu mengatakan do’a ini adalah do’a yang paling banyak dipanjatkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam (HR. Bukhari dan Muslim).

Demi meneladani beliau, di setiap permintaan yang dipanjatkan kepada Allah, Anas mesti menyelipkan do’a ini dan beliau pun mendo’akan kebaikan bagi para sahabatnya dengan do’a ini (Fath al-Baari 11/229).

Disebutkan dalam hadits Anas radhiallahu ‘anhu,

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- عَادَ رَجُلاً مِنَ الْمُسْلِمِينَ قَدْ خَفَتَ فَصَارَ مِثْلَ الْفَرْخِ فَقَالَ لَهُ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « هَلْ كُنْتَ تَدْعُو بِشَىْءٍ أَوْ تَسْأَلُهُ إِيَّاهُ ». قَالَ نَعَمْ كُنْتُ أَقُولُ اللَّهُمَّ مَا كُنْتَ مُعَاقِبِى بِهِ فِى الآخِرَةِ فَعَجِّلْهُ لِى فِى الدُّنْيَا. فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « سُبْحَانَ اللَّهِ لاَ تُطِيقُهُ – أَوْ لاَ تَسْتَطِيعُهُ – أَفَلاَ قُلْتَ اللَّهُمَّ آتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ ». قَالَ فَدَعَا اللَّهَ لَهُ فَشَفَاهُ.

Sesungguhnya rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah menjenguk seorang sahabat yang telah kurus bagaikan anak burung (karena sakit). Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bertanya, “Apakah kamu berdo’a atau meminta sesuatu kepada Allah?” Ia berkata, “Ya, aku berdo’a/meminta kepada Allah, “Ya Allah siksa yang kelak Engkau berikan kepadaku di akhirat segerakanlah untukku di dunia.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Subhanallah, kamu tidak akan mampu menanggungnya. Mengapa kamu tidak mengucapkan, “Ya Allah berikan kepada kami di dunia kebaikan dan di akhirat kebaikan dan peliharalah kami dari adzab Neraka.” Maka orang itupun berdo’a dengannya. Allah pun menyembuhkannya.” (HR Muslim).

 

 

7.  Do’a Nabi Yunus

La ilaha illa anta subhanaka inni kuntu minadzolimin.

Artinya: "Bahwa tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim."

Dalil:

QS. Al-Anbiya:87-88

Wa zan-nuni iz zahaba mugaaiban fa zanna al lan naqdira 'alaihi fa naadaa fiz-zulumaati al laa ilaaha illaa anta sub-haanaka innii kuntu minaz-zaalimn (87)

Fastajabnaa lah wa najjainaahu minal-gamm, wa kazaalika nunjil-mu`miniin (88)

Arti: Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya (menyulitkannya), maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap: "Bahwa tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim". Maka Kami telah memperkenankan doanya dan menyelamatkannya dari pada kedukaan. Dan demikianlah Kami selamatkan orang-orang yang beriman.

8.  Do’a Nabi Musa

Do’a Pertama (Meminta rezeki, jodoh)

Robbi inni lima anzalta ilayya min khairin faqir.

Artinya:

"Ya Tuhanku, sungguh aku sangat memerlukan sesuatu kebaikan yang Engkau turunkan kepadaku."

Do’a Kedua (Meminta Kemudahan dalam Bertutur Kata)

رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِنْ لِسَانِي يَفْقَهُوا قَوْلِي

“Robbis rohlii shodrii, wa yassirlii amrii, wahlul ‘uqdatam mil lisaani yafqohu qoulii.”

Artinya: “Ya Rabbku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku.” (QS. Thaha ayat 25-28).

9.  Salah Satu Dzikir Pagi Petang

Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda pada Fatimah (puterinya), “Apa yang menghalangimu untuk mendengar wasiatku atau yang kuingatkan padamu setiap pagi dan petang yaitu ucapkanlah:

يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْثُ، وَأَصْلِحْ لِيْ  شَأْنِيْ كُلَّهُ وَلاَ تَكِلْنِيْ إِلَى نَفْسِيْ طَرْفَةَ عَيْنٍ أَبَدًا

Ya hayyu ya qoyyum bi rahmatika astaghiits, wa ash-lihlii sya’nii kullahu wa laa takilnii ilaa nafsii thorfata ‘ainin abadan [artinya: Wahai Rabb Yang Maha Hidup, wahai Rabb Yang Berdiri Sendiri tidak butuh segala sesuatu, dengan rahmat-Mu aku minta pertolongan, perbaikilah segala urusanku dan jangan diserahkan kepadaku sekali pun sekejap mata tanpa mendapat pertolongan dari-Mu selamanya].” (HR. Ibnu As Sunni dalam ‘Amal Al-Yaum wa Al-Lailah no. 46, An-Nasa’i dalam Al-Kubra 381: 570, Al-Bazzar dalam musnadnya 4/ 25/ 3107, Al-Hakim 1: 545. Sanad hadits ini hasan sebagaimana dikatakan oleh Syaikh Al-Albani dalam Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah no. 227).

 

10.    Do’a memohon Ilmu Yang Bermanfaat, Keluasan Rezeki, dan Amalan yang Diterima

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَرِزْقًا طَيِّبًا وَعَمَلًا مُتَقَبَّلًا

Allahumma innii as-aluka ‘ilman naafi’a, wa rizqon thoyyibaa, wa ‘amalan mutaqobbalaa.

Artinya:“Ya Allah, sungguh aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat (bagi diriku dan orang lain), rizki yang halal dan amal yang diterima (di sisi-Mu dan mendapatkan ganjaran yang baik).” (HR. Ibnu Majah, dan Ahmad).

11.    Do’a Bersyukur, Meminta Kebaikan, dan memohon Agar Dapat Beramal Saleh (Al-Ahqaf:15)

Wa waṣṣainal-insāna biwālidaihi iḥsānā, ḥamalat-hu ummuhụ kurhaw wa waḍa'at-hu kurhā, wa ḥamluhụ wa fiṣāluhụ ṡalāṡụna syahrā, ḥattā iżā balaga asyuddahụ wa balaga arba'īna sanatang qāla rabbi auzi'nī an asykura ni'matakallatī an'amta 'alayya wa 'alā wālidayya wa an a'mala ṣāliḥan tarḍāhu wa aṣliḥ lī fī żurriyyatī, innī tubtu ilaika wa innī minal-muslimīn.

“Ya Tuhanku, berilah aku petunjuk agar aku dapat mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau limpahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku dan agar aku dapat berbuat kebajikan yang Engkau ridai; dan berilah aku kebaikan yang akan mengalir sampai kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertobat kepada Engkau dan sungguh, aku termasuk orang muslim.”

 12.      Salah satu dzikir agar terhindar dari hal buruk (Saya dengar dari Ustadz Khalid Basalamah)

"La ilaha illallahu wahdahu la syarikalah, lahul mulku wa lahul hamdu, yuhyi wa yumitu, biyadihil khoir, wa huwa 'ala kulli syai'in qodir."

Artinya: "Tidak ada Tuhan selain Allah. Tiada sekutu bagi-Nya. Milik-Nya lah kekuasaan dan milik-Nya lah segala pujian. Dia yang menghidupkan dan yang mematikan. Atasnya kebaikan dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu."

Subhanllah, Walhamdulillah, Wa Laa Ilaa Ha Illallah, Wallahu Akbar. La haula wa la quwwata illa billahil alihil adzim.

Doa di atas selaras dengan sabda Nabi yang diriwayatkan Imam at-Tirmidzi :

Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa yang masuk ke pasar, lalu berdoa Laa ilaha illallahu wahdahu laa syarikalah, lahul mulku wa lahul hamd, yuhyii wa yumiitu, biyadihil khoir, wa huwa 'ala kulli syai'in qodiir, maka Allah SWT akan mencatat untuknya beribu-ribu kebaikan, menghapuskan darinya beribu keburukan, dan menaikkan ribuan derajatnya. (HR Tirmidzi no. 3428)

13.    Do’a Sayyidul Istighfar (Tuannya Istighfar/Istighfar  

   Terbaik)

Allahumma anta rabbii laa ilaaha illaa anta khalaqtanii wa anna 'abduka wa anaa 'alaa 'ahdika wa wa'dika. Mastatha'tu a'uudzu bika min syarri maa shana'tu abuu u laka bini' matika 'alayya wa abuu-u bidzanbii faghfir lii fa innahu laa yagfirudz dzunuuba illa anta.

Artinya: "Hai Tuhanku, Engkau Tuhanku. Tiada tuhan yang disembah selain Engkau. Engkau yang menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu. Aku berada dalam perintah iman sesuai perjanjian-Mu sebatas kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan yang kuperbuat. Kepada-Mu, aku mengakui segala nikmat-Mu padaku. Aku mengakui dosaku. Maka itu ampunilah dosaku. Sungguh tiada yang mengampuni dosa selain Engkau." (HR. Bukhari).

         Dalil/Keutamaan:

Rasulullah bersabda: "Barangsiapa mengucapkannya di waktu siang dengan penuh keyakinan lalu meninggal pada hari itu sebelum waktu sore, maka ia termasuk penghuni surga. Barangsiapa membacanya di waktu malam dengan penuh keyakinan lalu meninggal sebelum masuk waktu pagi, maka ia termasuk penghuni surga." (HR. Bukhari dan An-Nasa'i)

14.  Doa untuk Suami dan Istri


A. Doa Memegang Ubun-ubun Isteri
 
اللَّهُمَّ إنِّي أَسْأَلُك خَيْرَهَا وَخَيْرَ مَا جَبَلْتهَا عَلَيْهِ وَأَعُوذُ بِك مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّ مَا جَبَلْتهَا عَلَيْهِ
 
“Ya Allah, aku meminta kepada-Mu kebaikan istriku dan kebaikan apa yang ia munculkan pada pernikahan. Dan aku berlindung padamu dari keburukan istriku dan keburukan apa yang ia munculkan pada perrnikahan.”

B. Doa Sebelum Berhubungan
 
بِسْمِ اللهِ اَللّهُمَّ جَنِّبْنَا الشَّيْطَانَ وَجَنِّبِ الشَّيْطَانَ مَا رَزَقْتَنَا
 
Tulisan latin: "Bismillah, Allahumma jannibnaassyyaithaana wa jannibi syaithoona maarazaqtanaa".

Artinya: Dengan menyebut nama Allah, ya Allah jauhkanlah kami dari (gangguan) setan dan jauhkanlah setan dari rezeki yang Engkau anugerahkan kepada kami.

C. Doa Ketika Keluar Air Mani
 
اَللّهُـــمَّ اجْعَــلْ نُطْفَتَــنَا ذُرّ ِيَّةً طَيِّــبَةً

Tulisan latin: "Allahummaj'alnuthfatanaa dzurriyyatan thayyibah".

Artinya: Ya Allah jadikanlah nutfah kami ini menjadi keturunan yang baik (saleh).


D. Doa Setelah Selesai Berhubungan
 
اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْ خَلَقَ مِنَ المْـَــاءِ بَشَـــرًا
 
Tulisan latin: "Alhamdu lillaahi dzdzii khalaqa minal maa i basyaraa".

Artinya : Segala puji bagi Allah yang telah menjadikan air mani ini menjadi manusia (keturunan)