Rabu, 17 Januari 2018

2018. SEMANGATTT. TAHUN PERJUANGAN!


Bismillah...
Kuawali pagi ini dengan semilyar asa dan energi positif. Ini hari ketiga belajar TOEFL intensif bareng kak Rifqa (seniorku di Smansa). Wanita sederhana dengan gerak cekatan ini menjadi partner berjuangku meraih score 550. 

Kuakui memang tak mudah mendengarkan dengan fokus seorang native speaker yang ngoceh-ngoceh selama 1 menit, ditambah soal structure (harus patuh tunduk sama language rulesnya org barat)  plus kenyaaang mamam berlembar-lembar teks. Teks Bahasa Indonesia aja aku males bacanya, apalagi ini, Bahasa Inggris yg vocab-nya alhamdulillah jarang tau artinya, wkwkwk. "Eh, tapi lu anak Bahasa Inggris, Lyd? Kok susah sih bagi lu?".
Set daah... ada 2 hal yang lu ngga paham disini.
1. Gue memang sarok2 kuaci
2. Lu kata pande Bahasa Inggris itu gampang kayak liat langit?

Dengan tenggat waktu 15 Februari sebagai Deadline, jadilah seorang Lydia (yang pemalasnya ngelebihin lembu sedang sun bathing) ini mencoba peruntungannya dalam beasiswa Fulbright 2018. bertanya dan menunggu kesana kemari, menyempatkan diri belajar. 

 Satu hal yang saya yakini adalah, "Saya mau beasiswa ke luar negeri, saya bisa!"
Saya juga yakin Allah dengar do'a2 saya di setiap sujud. Apapun hasilnya nanti, dimanapun saya melanjutkan pendidikan dan rezeki dari mana, insya Allah itu adalah yang terbaik.
Dulu, sekarang, dan nnti di masa depan, kunci hidup selalu sama. BERJUANG! 


-Lydia Kusdyanti Iasya-
      Budak Pejuang 
 



*Credit for Dito who lend me his laptop and accompany me during wrote this blog :D

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar