Takdir Allah tidak pernah khilaf dan salah karena Allah itu Al-Alim (Maha Mengetahui). Yang salah itu adalah kita ketika tidak mampu melihat takdir Allah dengan pandangan yang baik.
Manusia saja kalau expert, pasti less human error, apalagi Allah Yang Maha Tahu, yang ngga mungkin salah ngasih takdir yang berisi kasih sayang dan kebaikan.
Kenapa harus ridho pada takdir Allah? Karena Allah tidak pernah mendzalimi kehidupan manusia. Ketika Allah tetapkan takdir seseorang, maka sayangnya Allah lebih baik daripada kasih sayang ibu terhadap anaknya. Karena Allah mensifati dirinya Al-Alim, As-Sami, Al-Basir, Ar-Rahim.
Ali bin Abi Thalib mengatakan, pilihan Allah selalu lebih baik dari pilihan manusia. Pilihan manusia terkadang salah, mau terburu-buru, dan instan, serta tidak sabar untuk menunggu akhir dari takdir itu yang membawa kebaikan untuknya karena takdir Allah tidak pernah salah.
Jangan buru-buru menyalahkan Allah. Berapa banyak takdir yang kita sangka salah, namun itu baik untuk kita, begitu juga sebaliknya? Tunggu saja, jika kita ridho, maka ujungnya manis.
Analoginya seperti makanan yang enak belum tentu baik untuk kesehatan kita. Sebaliknya, obat yang rasanya pahit dan tidak kita sukai namun baik untuk kesehatan kita. Begitu juga takdir Allah yang kita kira buruk namun nyatanya baik untuk kita.
Takdir itu selaras dengan ilmunya Allah dan Maha Rahmatnya Allah pada kehidupan yang tidak pernah salah. Orang yang di dunia menata iman, bersih hatinya semakin ridho pada irisan takdir, lalu mengevaluasi diri, mengintropeksi diri. Kalau kita merasa lebih tahu takdir, menyalahkan takdir, tidak mempercayai takdir Allah, menyesali takdir pasangan dan anak padahal Allah lebih tahu sesuatu yang tampak dan tidak tampak, maka siapa yang tidak salah jika Allah sudah kita salahkan atas takdir kehidupan kita?
Wallahu a'lam..
Jazakumullahu khairan..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar