RESUME PODCAST USTADZ MUHAMMAD NUZUL DZIKRI
#KITABRIYAADHUSHAALIHIN
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM...
Tulisan dibawah ini merupakan resume kajian podcast Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri yang didengar dan ditulis oleh Lydia Kusdyanti Iasya. Atas kesalahan penulisan, terutama maknanya, penulis meminta ampun kepada Allah dan memohon maaf bagi para pembaca. Semoga tulisan ini bermanfaat.
- Melakukan kewajiban dan mengikuti para nabi itu kebutuhan kita, bukan kebutuhan Allah SWT.
- Merendah itu kebutuhan, ta'at itu kebutuhan. Kita tidak boleh dan tidak butuh sombong.
- Kita butuh TA'AT. Kita tidak butuh durhaka kepada orangtua dan suami.
- Berbakti itu KEBUTUHAN. Durhaka itu MERUGIKAN.
- Allah SWT bisa banget mengabulkan seluruh permintaan jin dan manusia yang hidup dari zaman Nabi Adam sampai saat ini (108 Milyar manusia, 7.139 bahasa) dan dalam waktu yang bersamaan. Allahu Akbar!
- Banyak-banyaklah berdo'a kepada Allah SWT yang mempunyai kekayaan mutlak.
- Jawaban do’a sebagai kasih sayang Allah SWT:
1. Allah kasih langsung di dunia.
2. Allah kasih di akhirat, karena akhirat jauh lebih baik dari dunia dan seisinya.
3. Allah jauhkan dari hal-hal buruk yang mencelakai.
- Kata nabi, kalau kita berdo’a, KITA HARUS YAKIN, BESARKAN HARAPAN, OPTIMIS, KUATKAN KEYAKINAN KARENA TIDAK ADA YANG BESAR DAN BERAT BAGI ALLAH SWT.
- Dalam hadits Qudsi dikatakan, “Apakah hamba-Ku berdo’a kepada yang selain Aku? Padahal dia lagi susah, sedangkan semua kesulitan ada di tangan-Ku, dan Aku Yang Maha Hidup dan Maha Mengatur.”
- Semua keinginan penduduk langit dan bumi dikabulkanpun, itu tidak sedikitpun mengurangi apa yang ada di sisi Allah SWT.
KONTEMPLASI: Kenapa do’anya cuma sedikit? Kenapa do’anya cuma sebentar? MINTALAH. MINTA YANG BANYAK. ALLAH SWT LEBIH BANYAK LAGI MENGABULKAN DO’A, ALLAH SWT LEBIH BANYAK LAGI KARUNIA-NYA UNTUK KITA. ALLAH SWT MAHA PENGABUL DO’A.
DO’A: Subhana rabbiyal adzimi wabihamdih (Maha Suci Allah, Lagi Maha Agung dan aku memuji kepada-Nya). Allahummaghfirli wa atubu ilaih (Aku meminta ampun kepada Allah SWT dan kepada-Nya aku bertaubat).
Wallahu a’lam bishawab..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar